Jurusan apa sih yang ingin ditekuni #1-NHW(IIP)


Jurusan apa sih yang ingin ditekuni #1-NHW(IIP) edisi update

Seperti yang pernah saya jelaskan postingan sebelumnya

baca : Skenario Matrikulasi Ibu Professional

Saya diberikan NHW yang disingkat dari Nice Home Work.. Wow.. pemilihan istilah yang lumayan ya membuat ketakutan kita berkurang, lah secara judulnya kan menyenangkan :D.. Tugas pertama sih cukup menyenangkan.. karena kita diminta menemukan passion kita, lebih konkritnya jurusan yang ingin kita tekuni..  Jurusan yang ingin saya tekuni kedepan mestilah jurusan yang merupakan passion saya kan ya, sama seperti jurusan yang ingin di pilih anak saya kelak.. Sebelum sampe ke anak nih, ibu nya dulu donk yang harus tau apa passion nya sendiri.. -_-

Nah.. Mengetahui passion saya inilah yang membuat saya masih perlu berfikir ulang.. uncontrolly foundnya, tsaaah.. berasa nonton drama korea.. beberapa hari kemudian saya menemukan sebuah e-book yang dapat menjawab kegalauan saya disni, ebook  ini diringkas oleh mas ilman akbar dari sebuah buku berjudul The Short but Powerful Guide to Finding Your Passion dari ZenHabits.. Jadi, apa sih sebenarnya passion itu?

Perhatikan kalimat bergaris miring adalah ilmu yang saya kutip dari ebook

Banyak orang mendefinisikan passion adalah suatu pekerjaan yang sangat kita nikmati, yang memberikan kepuasan tersendiri meskipun menguras waktu dan tenaga, membuat kita merasa hidup, sesuatu yang kita kerjakan dengan ikhlas tanpa paksaan sebagai bentuk panggilan dari alam bawah sadar, yang bisa kita kita lakukan berjam jam tanpa merasa capek.

Ok, sudah kebayang.. trus udah kejawab belum?

Belum

Hihihi.. Never mind..

Karena passion itu adalah hal yang perlu kita renungkan.. dan itu bisa memakan waktu sebentar atau lama bahkan hingga ber tahun tahun.. Kenapa? karena jawaban nya ada pada diri kita sendiri.

so,

Have Fun and Enjoy the Process

Tapii… untuk membantu memecahkan kegalauan itu.. atleast, ada 10 pertanyaan yang dapat menuntun kita menemukan passion tersebut. Those are :

  1. What are you good at?
  2. What excite you?
  3. What do you read about?
  4. What have you secretly dreamed of?
  5. learn, ask, take notes
  6. experiment, try
  7. Narrow things down
  8. banish your fear
  9. find the time
  10. how to make a living doing it

ke 10 pertanyaan tersebut bisa kita baperin.

Jika ditanyakan ke diri saya sendiri.. Maka sejujurnya saya adalah tipe orang yang tidak begitu menguasai sesuatu, tetapi cukup tau pada banyak hal. Yups, diri saya bisa disebut antitesis dari apa yang saya inginkan. Saya senang mengetahui hal hal yang aktual, pengetahuan yang saya rasa penting dan aplikatif dalam bidang agama, kesehatan, keluarga dan pendidikan anak, bahkan politik. Saya senang berorganisasi, bahkan sejak SMP. terlibat dalam kegiatan osis dan rohis hingga saat ini (jenjang magister). Saya pun berempati dan senang terlibat pada kegiatan kegiatan sosial. Saya senang berbicara dan tidak sungkan memulai pembicaraan dengan orang asing, tidak grogi berbicara di depan umum, senang mengarahkan, dan juga senang menulis (blog).

Satu hal lagi yang saya senangi tetapi belum maksimal saya tekuni justru terkait dengan latar belakang pendidikan dan pekerjaan sekarang. Dahulu, saya memutuskan untuk resign dalam masa masa training dari sebuah institusi perbankan syariah ber tredmark “ungu” dan memilih kembali mengajar di almamater adalah karena saya ingin tetap belajar dan menuntut ilmu. Saya ingin kembali bersekolah karena rasanya amat sedikit yang saya pelajari semasa sarjana. Saya ingin mengejar ketertinggalan itu. Keinginan itu lebih kuat dibandingkan iming iming materi/kesejahteraan hidup. Perkara pekerjaan itu akan menjadi amal yang bermanfaat maka dua dua nya sama sama bermanfaat, yang satu mengajar generasi yang satu lagi menyelamatkan genarasi (dari praktek riba, gharar dan masir). Kenyataan nya tak semulus harapan, meski di perkenankan melanjutkan studi di sebuah institusi besar bisa dibilang target saya hanya tercapai ¼. Hanya ¼ saja. Banyak sekali list keilmuan yang ingin saya kuasai tetapi tidak tercapai. Faktor penghambat paling besar ialah diri saya sendiri, yang tidak fokus dalam belajar, nyambi membaca ini dan itu. Saya sadar saat ini harus mulai total, pengecualian untuk menimba ilmu di Institut Ibu Professional tentunya. Karena menggali ilmu sebagai bekal menjalankan peran ibu terlebih telah menjadi ibu adalah wajib hukumnya. Karena kelak akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah Subhanu Wata’ala.

Oleh karena itu, jika ditanya jurusan apa yang ingin saya tekuni kedepan, maka saya harus kembali menata niat dan jalan saya untuk serius menekani bidang business intelligent, sesuai dengan opsi keahlian di jurusan yang saya ambil saat ini. Alasan nya karena, saya ingin berkembang, memiliki kemampuan (wawasan dan skill) yang memadai sebelum saya mengajarkan nya pada orang lain. Seseorang yang tidak memiliki ilmu tidak akan dapat memberikan ilmu. Saya akan tidak ingin berada di situ situ saja sementara hak diri saya atas penguasaan ilmu dan kewajiban saya untuk mempelajarinya sudah melesat jauh di depan. Saya tidak ingin menjadi orang orang yang justru menghancurkan sesuatu ketika di percayakan untuk mengurusnya, ya jika saya tidak berilmu.

Apakah saya menikmati pendidikan dan pekerjaan saya saat ini? Tentu saja. Saya bahkan ingin tetap belajar dan mengajar meski tidak bekerja lagi.

Untuk itu, saya perlu menyusun strategi. Baik itu jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk jangka pendek bisa dikatakan saat ini fokus saya adalah thesis, disamping pengerjaan laporan thesis, juga memperkaya keilmuan baik teori dan praktek seputar hal tersebut. Selain itu, saya harus mencari grup grup keilmuan yang sesuai dengan minat saya yaitu business analysist. Saya sudah tergabung dalam beberapa milis di email dan grup di facebook tetapi masih tidak signifikan. PR saya adalah memaksimalkan peranan milis dan grup ini untuk mengupgrade kemampuan dan motivasi saya.

Jangka panjang nya ialah saya ingin mengikuti short course pada beberapa topik dalam data analysis, mengeskplor dan melakukan inovasi algoritma, berlatih bahasa pemograman java (karena say kurang latihan), berlatih mengapliksikan datawarehouse, belajar bahasa pemograman phyton, AB Testing, berlatih visualisasi data dan kedepan melanjutkan S3 di bidang data scientist.

Berkaitan dengan adab menuntu ilmu, hal yang pertama harus saya lakukan adalah inta izin kepada mas @ilmanakbar untuk mengutik sebagian materi dari ebook yang telah beliau ringkas.. Yeay.. akhirnya di aprove, alhamdulillah

Kedepan, saya kan lebih berhati hati dalam mengutip atau share setiap ilmu yang saya dapatkan berkaitan dengan jurusan ini ataupun hal lainnya. Mudah mudahan dengan demikian, hati menjadi tenang dan ilmu akan lebih mudah diterima dan juga semakin berkah.. amiiiin.

Disamping itu, saya juga harus bersungguh sungguh untuk kembali serius menekuni jurusan ini. Semoga saya diberi kekuatan untuk menjalaninya. Aamiiin

Baca : Adab Menuntut Ilmu

Related Post :

 

3 thoughts on “Jurusan apa sih yang ingin ditekuni #1-NHW(IIP)

  1. Pingback: Membangun Peradaban, Sebuah Refleksi diri #NHW3(IIP) | Samudra Kehidupan

Leave a comment